Hwaaaa.... Keasikan dengan mainan baru (baca: instagram) jadi lupaaa ngisi blog. Padahal mah uplek-uplek bakingnya tetep jalan. Jadi makin numpuuuuuuk PR-nya, yang abis pindahan blog aja masih belum selesai, dah nambah lagi beberapa PR baru, hiks hiks.. Well, daripada lama-lama meratapi nasib *sok lebay* mending langsung dimulai aja setoran PRnya ya.
Kali ini temanya masih seputar roti. Hais, roti mulu ya? Mudah-mudahan penyimak blog ini *sok geer* ga bosen bacanya ya? Secara camilan roti ini simpel bikinnya, dan hampir semua orang rumah suka. Jadi ga sia-sia kalo bikin rada banyak. Teruuus yang bikin rada galau adalaaah bikin roti yang kayak gimana nih? Roti unyil? Dah sering. Roti sobek? Apalagi. Trus apa dong ya? Ahaaa.. Triiing.. Ga sengaja muncullah sebuah foto roti dalam bentuk baru di wall FB saya. Jadi tertarik juga pengen nyobain. Langsung deh ubek-ubek perpusnya om google, cari resep dan cara bikinnya. Ow ow ow.. Ternyata resepnya agak beda dari resep roti yang biasa saya bikin. Hmm.. bikin ga ya? Aih, males ah, haha.. Saya tetep pake resep andalan aja, resep Soft Breadnya bu Fatmah NCC yang dah pasti enyak hasilnya. Tinggal nanti belajar cara ngebentuk rotinya ajah. Lho emang mau bikin roti apaan sih? Ini diaaaa.. ROLL BUN.
Harusnya sih di resep aslinya namanya Cinnabon alias Cinnamon Roll Bun. Tapi berhubung orang rumah ga pada suka sama aroma cinnamon aka kayu manis, jadi saya kudu muter otak apa pengganti si kayu manis yang disukain orang rumah. Setelah dipikir-pikir, dapet lah jawabannya, yaitu KOPI. Alhamdulillah punya pasta coffee boy yang wanginya hmmm.. menggugah selera banget.
Resep roti bisa dilihat disini. Untuk taburan/filling roll bunnya, yang saya pakai:
* mentega
* gula palem
* kismis
* pasta coffee boy
* vanili bubuk
Takarannya dikira-kira aja ya, soalnya punten, tadi saya ga pake ukur-ukur, hihi..
Cara membuat:
1. Setelah adonan selesai proofing pertama, tempatkan adonan di tempat datar, jangan lupa taburi terigu dulu biar ga lengket ya.
2. Gilas adonan sampai tipis membentuk persegi panjang.
3. Oleskan mentega dan pasta coffee boy. Lalu beri taburan gula palem, vanili bubuk dan kismis. Ratakan ke seluruh permukaan adonan, tapi sisakan sedikit di bagian ujung biar nanti adonannya mudah menempel saat digulung.
4. Gulung adonan mulai dari sisi terpanjang (bukan sisi lebar ya) seperti menggulung bolu gulung, sambil dipadatkan.
5. Potong-potong setebal kira-kira 2cm. Bisa dengan menggunakan pisau tajam atau menggunakan benang yang disimpul mati (jadi letakkan adonan melintang di atas benang, lalu tarik kedua ujung benang ke atas, simpulkan seperti ikat mati, nanti adonan akan terpotong otomatis dan hasilnya rapiiii jali).
6. Taruh masing-masing potongan adonan di atas cupcase yang sudah dioles mentega tipis-tipis atau bisa juga diatur langsung di atas loyang.
7. Diamkan sampai mengembang lagi, kurleb 30 menit. Oles atasnya dengan campuran 1 kuning telur + 1 sdm susu cair. Panggang di suhu 200 dercel selama 12-15 menit.
8. Keluarkan dari oven. Panas-panas olesi atasnya dengan mentega.
Oya, ada beberapa sumber yang menyebutkan kalo roll bun ini biasanya disajikan dengan hiasan icing di atasnya. Tapi berhubung saya ga mau terlalu manis, jadi saya ga pake hiasan apa-apa. Itu juga dah manis kok, soalnya gula palemnya saya kasih agak banyak, hihi..
Hasilnya? Hmm.. Legitnya gula palem berpadu dengan lembutnya roti ditambah sensasi kismis dan aroma kopi, bikin roti ini perfectooo banget *lebay lagi, hihi..* buat temen ngemil di pagi atau sore hari, nom nom nom.. Sayang taburan kismisnya kurang banyak, soalnya stok kismisnya dah sisa-sisa. Oya, manisnya menurut saya pas, ga kebayang deh kalo tadi ditambahin hiasan icing lagi, pasti jadinya maniiss banget nih roti.
Friday, February 28, 2014
Thursday, February 20, 2014
Kreasi Roti Unyil untuk BMS#9 BKR
Dalam rangka ikut meramaikan event BMS#9 (Belajar Membuat Sendiri) di grup BKR yang bulan ini temanya adalah roti unyil jadi lah saya searching-searching aneka bentuk roti unyil baik di youtube maupun di blog & web orang lain. Biar makin variatif maksudnya, soalnya kalo bentuknya masih sama dengan yang sebelum-sebelumnya, nanti jadi kurang maksimalnya *nggaya, hehe.. Untuk resep rotinya sendiri, saya masih setia dengan resep Soft Breadnya bu Fatmah NCC
Bahan :
500gr tepung terigu protein tinggi
100gr gula
100gr mentega/margarin
11gr ragi instant
4 btr kuning telur
200ml air es
½ sdt garam
Cara membuat:
Campur semua bahan kering, kecuali garam, aduk rata
Masukkan air 200ml dan telur, aduk dan uleni sampai rata.
Masukkan mentega/margarin dan garam, uleni lagi sampai kalis elastis.
Diamkan selama 1 jam atau sampai adonan mengembang 2x lipat.
Kempiskan adonan, timbang 10 gram.
Beri isian dan bentuk sesuai selera. Diamkan lagi sekitar 30 menit.
Olesi atasnya dgn campuran kuning telur + susu cair.
Panggang dalam oven dgn suhu 200 dercel selama sekitar 12-15 menit
Diamkan adonan hingga mengembang 2 kali, lalu oven hingga matang.
Keluarkan dari oven, dan oles bagian atasnya dgn mentega/margarin
Kalau duluuuu saya membuat roti unyil dengan berat masing-masing roti sekitar 30 gram biar cepat selesai *ngaku, hihi.. maka sekarang persyaratannya, berat tiap roti maksimal 10 gram saja. What? 10 graaam? Yak, benaaaar. Dan ternyata setelah saya timbang-timbang, ya ampuuuuun kecil bangeeeeet. Kapan selesainya inih? Untungnya saya cuma bikin sedikiiiiiiit ajah, dari setengah resep masih saya bagi 2, setengahnya untuk dibikin roti sobek, setengahnya lagi baru dibikin roti unyil. Yang setengahnya ini pun masih saya "korupsi" untuk dibikin roti bentuk beruang, hihi..
Yang paling seru adalah saat membentuk roti berbentuk kelinci. Gara-gara pas browsing soal alat-alat bento (untuk diupload di FP) eeeh ga sengaja kebawa ke salah satu web LN yang postingannya tentang roti kelinci ini. Pas masih adonan sih, enak bentuknya dan dah dilihat-lihat lumayan mirip. Tapi kenapa setelah mateng, kok kayaknya jauh banget ya? Haha.. Trus biar agak hidup, saya foto lah si roti di atas rumput sintetis, eit tapi bawahnya sudah dialasin cupcase biar ga kotor.
Kalau roti beruang, pernah lihat di salah satu FP milik orang luar juga. Penasaran pengen bikin. Dulu dah pernah nyoba, tapi berhubung tingkat imajinasi saya kurang wokeh, jadi ga mirip beruang sama sekali, haha.. Karena saya lupa ngasih hidung dan tangan. Untuk kali ini, Alhamdulillah dah rada mendingan bentuknya, kayak gini nih:
Oya, kali ini saya cuma pake isian 3 macem saja: coklat, keju parut dan selai nanas homemade. Untuk isian coklat, biasanya saya cuma pake meises, tapi kemarin saya coba pake resepnya mba Endang JTT:
saya cuma bikin setengah resep
* 10 gram coklat bubuk
* 15 gram susu bubuk
* 50 gram gula bubuk
* 1/4 sendok teh vanila bubuk
* 50 gram margarine
campur semuanya dan aduk sampai rata
Alhamdulillah memuaskan hasilnya. Apalagi adonan yang ini saya uleni lebih lama dari biasanya. Jadi pas sudah matang, benar-benar empuuuuk dan lembuuut rotinya ^_^
Friday, February 14, 2014
Mulberry Cheese Pie
Awalnya ga ada niatan bikin camilan ini. Tapi pas ngeliat stok cream cheese masih banyak dan khawatir nasibnya berakhir sama dengan si krim kental, plain yogurt dan susu UHT cair, jadi lah ubek-ubek cari resep yang belum pernah dieksekusi. Lho emangnya si krim kental dan yang lainnya itu nasibnya kenapa? Ketiga barang itu mau ga mau berakhir di tempat pembuangan gara-gara kelamaan ada di kulkas padahal sudah dibuka dari kemasannya. Krim kental masih 100-an ml, plain yogurt sekitar 60ml dan susu UHT sekitar 75ml. Untuuuung sempet icipin si krim kentalnya, soalnya tadinya mau dipake juga di resep ini. Coba kalo langsung saya cemplungin, bisa terbuang percuma si cheese pie.
Untuk resep, saya lihat di blognya mba Hesti, tapi saya ubah sedikit takarannya menyesuaikan dengan bahan yang ada. Dan untuk topping, aslinya pake blueberry, tapi stok di kulkas hanya ada mulberry. Oya, untuk bahan alas/crust, saya tetap pakai resep crust yang tanpa telur, sudah ngerasa cocok dengan resep yang ini.
Mulberry Cheese Pie by Hesti
Modified by BunDaffa
Bahan Alas:
175 gram terigu
1/2 sdm gula halus
113 gram margarin/mentega
50 ml air dingin (saya ga pakai semua, ketika adonan dirasa sudah tidak terhambur lagi, saya hentikan penambahan air)
Bahan Isi:
240 gram cream cheese, diamkan dalam suhu ruang, lembutkan --> aslinya 300 gram, tapi stok saya cuma ada segini, hehe..
1/8 sendok teh garam
½ sendok makan kulit jeruk lemon --> skip karena si pohon lemon, buahnya masih mentah semua
110 gram gula pasir halus
75 gram telur --> kurleb 1 telur utuh + 1 kuning telur ukuran sedang
1 ½ sendok makan terigu
75 gram krim kental --> saya ganti susu cair karena si krim kental ternyata basi, hik hiks..
½ sendok makan air jeruk lemon --> skip
Topping (masak hingga kental):
1/2 botol kecil selai mulberry
3 sdm air
Cara Pengolahan:
Alas:
Bahan Isi:
240 gram cream cheese, diamkan dalam suhu ruang, lembutkan --> aslinya 300 gram, tapi stok saya cuma ada segini, hehe..
1/8 sendok teh garam
½ sendok makan kulit jeruk lemon --> skip karena si pohon lemon, buahnya masih mentah semua
110 gram gula pasir halus
75 gram telur --> kurleb 1 telur utuh + 1 kuning telur ukuran sedang
1 ½ sendok makan terigu
75 gram krim kental --> saya ganti susu cair karena si krim kental ternyata basi, hik hiks..
½ sendok makan air jeruk lemon --> skip
Topping (masak hingga kental):
1/2 botol kecil selai mulberry
3 sdm air
Cara Pengolahan:
Alas:
Campur terigu, gula halus dan margarin/mentega, tambahkan air dingin. simpan dalam kulkas selama kurleb 30 menit.
Giling tipis adonan. Cetak di loyang pie diameter 18cm.
Tusuk – tusuk dengan garpu. Lapisi atasnya dengan kertas roti lalu beri pemberat supaya adonan tidak menggembung ketika dioven (saya menggunakan beras)
Giling tipis adonan. Cetak di loyang pie diameter 18cm.
Tusuk – tusuk dengan garpu. Lapisi atasnya dengan kertas roti lalu beri pemberat supaya adonan tidak menggembung ketika dioven (saya menggunakan beras)
Oven 15 menit dengan suhu 175 derajat Celsius. Dinginkan.
Isi:
Kocok cream cheese, garam, kulit jeruk lemon, dan gula pasir halus asal rata. Masukkan telur. Kocok rata.
Tambahkan terigu, krim kental, dan air jeruk lemon. Kocok perlahan. Tuang di atas adonan alas.
Oven 40 menit sampai matang. Keluarkan dan dinginkan 15 menit di suhu ruang.
Tambahkan terigu, krim kental, dan air jeruk lemon. Kocok perlahan. Tuang di atas adonan alas.
Oven 40 menit sampai matang. Keluarkan dan dinginkan 15 menit di suhu ruang.
Topping:
Tuang topping di atas pie, dinginkan dalam kulkas.
Rasanya? Ehm.. Enak kalo menurut saya. Dan bakal lebih enak lagi kalo dinikmatin dalam keadaan dingin trus makannya sedikit-sedikit, biar sensasi gurih keju dan asam manisnya mulberry benar-benar bisa dihayati *halah. Tapiiii sayangnya orang rumah kurang doyan euy. Mungkin karena masih asing ma rasa si cream cheese, jadinya kurang cocok di lidah mereka. Saya juga ga doyan-doyan amat sih, apalagi ngebayangin jumlah kalorinya, wiiiih ngeri-ngeri sedap, haha..
Naaah tadi sore kebetulan ada acara ketemuan dengan temen-temen. Saya bawalah beberapa potong cheese pie ini barengan dengan Pennylane Brownies Pie yang dibikin dadakan. Alhamdulillah laris maniiiiiis.. Malah dapet testi yang bikin seneeeeeeng, katanya: "Mulberry Cream Cheesenya enak mba, hampir mendekati cake shop", komen dari teman yang lain: "Iya tuh, pengen cream cheese lagi, gimana kalo kita ketemuan lagi?". Padahal mah seumur-umur saya ke cake shop paling banter beli black forest doang, hihi.. Makasih buat teh Dini dan teh Lia buat testi positifnya ^__^
Sunday, February 9, 2014
Donat Kentang NCC
Gara-gara lihat postingan di salah satu grup FB yang ngebahas soal donat kentang, jadi kepikiran pengen bikin juga. Secara, beberapa waktu lalu pernah bikin, tapi hasilnya ga terlalu memuaskan, soalnya sang customer setia *baca: anak* ga doyan samsek, dia cuma icip sedikit, trus ditaruh lagi, dengan polosnya dia bilang "donatnya ga enak ah" huwaaaa.. Emaknya dah berantem-beranteman ngulenin adonan, eeeh ga dimakan, hiks..
Nah kali ini nyoba resep donat kentangnya NCC *sebenernya yang dulu itu secara rasa, lumayan enak kok, cuma karena penampilannya ga cantik (tipis dan pas ngegoreng apinya sepertinya kepanasan sehingga warna donat jadi coklat tua), bikin selera makan juga ga muncul* jadi kali ini bertekad mau bikin yang lebih baik dari sebelumnya. Tapi seperti biasa, demi meminimalisir kegagalan, saya cuma bikin setengah resep trus setengah dari setengah resep itu (berarti seperempat resep) saya jadiin roti sobek dan sisanya baru saya bikin donat.
Aaaaah ternyata melelehkan coklat putih itu tricky ya? Ini kali kedua bermain-main dengan coklat putih yang dilelehkan, daaaan masih gagal. Si coklat ga bisa cair sempurna layaknya coklat dark, jadi ketika dispuit keluarnya pun agak susah, karena dia masih menggumpal. Jadi begitu lah hasilnya, acak-acakan dan jauh dari kesan cantik.
Ga pantang menyerah, saya mencoba lagi untuk ketiga kalinya, melelehkan coklat putih sebagai hiasan di atas topping coklat dark. Kebetulan sang juragan cilik doyan ma donat kentangnya. Respon pertama dia pas ngeliat topping seperti di atas cukup bikin hati saya berbunga-bunga, katanya "wah cakep banget donatnya" haha.. Makasih nak, dah ngehibur hati bunda, jadi semangat untuk belajar lagi, hihi..
Soo, ini lah dia hasil trial yang ke sekian kalinya:
Belum terlalu smooth ya? Tapi sudah jauuuuh mendingan dari kemarin. Karena si coklat putih bisa saya cairkan seperti cairnya coklat dark. Hasil ubek-ubek perpusnya mbah google, baca-baca tips dan trik mencairkan coklat putih. Dan ternyata kata kuncinya adalah: gunakan suhu yang pas (kurleb 40-45 dercel) untuk mencairkan si coklat. Caranya: panaskan air di wadah, tunggu sampai terbentuk gelembung pertama, lalu matikan kompor. Kemudian masukkan coklat putih cincang ke dalam wadah lain (pastikan wadahnya benar-benar bersih dan kering ya, karena kena air sedikit saja, si coklat akan susah mencair), taruh di atas wadah berisi air panas, aduk-aduk sampai coklatnya mencair. Jadi yang kita gunakan hanya uap airnya saja. InSya Allah si coklat putih akan mencair dengan sukses.
Alhamdulillah, lega rasanya berhasil bersahabat dengan si coklat putih, hihi.. Dan lebih lega lagi karena si donat laris maniiiiis, terutama yang topping coklat, sukses masuk ke perutnya daffa semua. Yang topping keju khusus untuk emaknya *dalam rangka sedikit mengurangi asupan manis, karena dah semakin gembil sejak rajin baking, hihi..
Ada yang mau coba bikin donat kentang juga? Ini resepnya yang sudah terkenal dan melanglang buana di jagat foodie blogger:
Donat Kentang
by Fatmah Bahalwan
Bahan:
500 gr tepung terigu protein tinggi
50 gr susu bubuk
11 gr ragi instant
200 gr kentang, kukus, haluskan dan dinginkan
100 gr gula psir
75 gr mentega
½ sdt garam
4 btr kuning telur
100 ml air dingin
Cara membuat:
Dalam wadah, campur tepung terigu, gula, susu bubuk, ragi instant, aduk rata, masukkan kentang halus, tuang telur dan air dingin, uleni hingga rata dan setengah kalis.
Beri mentega dan garam, uleni terus hingga kalis elastis. Istirahatkan 15 menit.
Bagi adonan, masing-masing 50 gr, bulatkan. Diamkan 20 menit, hingga mengembang.
Lubangi tengahnya, menjadi bentuk donat, segera goreng sampai kuning kecoklatan.
Angkat, tiriskan. Taburi gula donat, atau hias dengan coklat.
Tips menaklukkan donat kentang by bu Fatmah:
Siapkan semua bahan terlebih dahulu tanpa ada yang boleh ketinggalan satupun, meski garam sekalipun.
Ingat aturan bikin roti, ragi gak boleh ketemu garam dan atau mentega ya. Nanti raginya mati, gak mau mengembangkan adonan. Garam dan mentega masuknya setelah adonan setengah kalis.
Haluskan kentang sampai benar-benar halus, kalau perlu pake blender, supaya adonan bisa licin dan gak gradakan.
Setelah halus, dinginkan kentang sebelum dibuat donat. Terus kalau tidak dalam keadaan dingiiiinnn…waaa.., raginya langsung mati jeh.
Buat adonan hingga kalis elastis, ikuti step by step pada resep, hingga ketika dibulatkan permukaannya halus licin. Bulatan yang halus dan licin akan membentuk donat yang bulat cantik ketika digoreng/merekah.
Istirahatkan adonan lk. 20 s/d 30 menit (tergantung cuaca), tutup dengan plastik spy permukaannya tidak kering.
Lubangi bagian tengahnya, goreng dengan panas sedang (supaya donat matang sempurna sampai kebagian dalam).
Menggunakan sumpit, buat gerakan memutar pada lubang donat ketika donat mulai digoreng dan merekah, agar bentuknya membundar cantik. Gerakan memutar (sentrifugal) akan membantu terbentuknya donat yang bundar.
Bila salah satu sisi sudah kuning kecoklatan, segera balik, teruskan menggoreng sampai kedua sisi coklat. Angkat. Tiriskan
Kalau saya, setelah proses proofing pertama, adonan saya taruh di nampan kotak yang sudah ditabur terigu sebelumnya, trus bagian atas adonan juga saya tabur terigu biar ga lengket. Lalu adonan saya gilas sampai pada ketebalan yang diinginkan, langsung cetak menggunakan cetakan donat. Jangan lupa cetakannya juga dicelup ke terigu ya biar ga lengket di adonan. Setelah beres semuanya, saya diamkan lagi sekitar 30 menit, baru deh digoreng.
Bagi adonan, masing-masing 50 gr, bulatkan. Diamkan 20 menit, hingga mengembang.
Lubangi tengahnya, menjadi bentuk donat, segera goreng sampai kuning kecoklatan.
Angkat, tiriskan. Taburi gula donat, atau hias dengan coklat.
Tips menaklukkan donat kentang by bu Fatmah:
Siapkan semua bahan terlebih dahulu tanpa ada yang boleh ketinggalan satupun, meski garam sekalipun.
Ingat aturan bikin roti, ragi gak boleh ketemu garam dan atau mentega ya. Nanti raginya mati, gak mau mengembangkan adonan. Garam dan mentega masuknya setelah adonan setengah kalis.
Haluskan kentang sampai benar-benar halus, kalau perlu pake blender, supaya adonan bisa licin dan gak gradakan.
Setelah halus, dinginkan kentang sebelum dibuat donat. Terus kalau tidak dalam keadaan dingiiiinnn…waaa.., raginya langsung mati jeh.
Buat adonan hingga kalis elastis, ikuti step by step pada resep, hingga ketika dibulatkan permukaannya halus licin. Bulatan yang halus dan licin akan membentuk donat yang bulat cantik ketika digoreng/merekah.
Istirahatkan adonan lk. 20 s/d 30 menit (tergantung cuaca), tutup dengan plastik spy permukaannya tidak kering.
Lubangi bagian tengahnya, goreng dengan panas sedang (supaya donat matang sempurna sampai kebagian dalam).
Menggunakan sumpit, buat gerakan memutar pada lubang donat ketika donat mulai digoreng dan merekah, agar bentuknya membundar cantik. Gerakan memutar (sentrifugal) akan membantu terbentuknya donat yang bundar.
Bila salah satu sisi sudah kuning kecoklatan, segera balik, teruskan menggoreng sampai kedua sisi coklat. Angkat. Tiriskan
Kalau saya, setelah proses proofing pertama, adonan saya taruh di nampan kotak yang sudah ditabur terigu sebelumnya, trus bagian atas adonan juga saya tabur terigu biar ga lengket. Lalu adonan saya gilas sampai pada ketebalan yang diinginkan, langsung cetak menggunakan cetakan donat. Jangan lupa cetakannya juga dicelup ke terigu ya biar ga lengket di adonan. Setelah beres semuanya, saya diamkan lagi sekitar 30 menit, baru deh digoreng.
Saturday, February 8, 2014
Pennylane Brownies
Setelah puas dengan uji coba pennylane brownies pie dan tau gimana legitnya si killer brownies, jadi ngiler pengen bikin versi brownies aslinya (maksudnya bukan sebagai isian pie). Resepnya saya posting lagi ya
Pennylane Brownies by Riana Ambarsari
saya buat 1/2 resep saja, dengan sedikit modifikasi
4 butir telur
360 gr gula pasir -- saya pakai gula halus
210 gr tepung terigu
1/2 sdt garam
1 sdt vanili bubuk
60 gr coklat bubuk
225 ml minyak goreng
120 gr kenari -- saya skip
85 gr chocolate chip -- saya skip
almond iris secukupnya untuk taburan
Cara Membuat:
Aduk telur dan gula halus dengan menggunakan wisk sampai tercampur rata, ga perlu sampai mengembang
Masukkan campuran terigu, coklat bubuk, vanili dan garam secara bertahap sambil diaduk rata
Masukkan minyak goreng, aduk rata.
Tuang ke loyang brownies yang tingginya 4cm, setelah sebelumnya dialasi kertas roti & disemir minyak goreng atau margarin.
Taburi bagian atasnya dengan irisan almond.
Panggang dalam oven di suhu 150-160 dercel selama kurang lebih 45 menit atau sampai matang.
Alhamdulillah.. Bisa dibilang sukseeeeees.. Soalnya lapisan film tipis di bagian atas brownies muncul euy. Tekstur browniesnya juga (kayaknya) bener: kering di luar, moist di dalam. Kenapa saya tulis kayaknya? Soalnya pas dah agak dingin, penasaran saya potong-potong lah si brownies. Ternyata bagian dalamnya kayak masih basah gitu. Baca-baca di webnya mba Ferona katanya emang kayak gitu teksturnya. Jadi bukan basah dalam artian belum matang, melainkan moist, ciri khasnya si brownies. Tapi merasa belum yakin, saya browsing lah penampakan brownies bagian dalam yang benernya seperti apa. Ternyata hasilnya beda-beda *jadi puyeng, hihi.. Ada yang bener-bener keriiiing, ada juga yang lebih basah dari brownies saya. Ah yang penting mah dari rasa enyak enyak enyak.. Jempol banget deh buat pemilik resepnya (y)
Friday, February 7, 2014
Pennylane Brownies Pie
Sejak pagi, gerimis turun membasahi bumi Serpong. Sempat berhenti, tapi cuma sebentar aja, sampe saat postingan ini ditulis, masih saja gerimis disini. Pas liat stok cemilan, semua kosong. Roti maryam isi, habis. Pie susu spesial tinggal 1, toples kuker juga kosong melompong. Yak, saatnya kembali berjibaku dengan alat-alat perang, telur dkk-nya demi nyediain cemilan homemade penuh cinta *lebaaay* buatan sang emak. Karena cemilan ini didekasikan full untuk juragan cilik, jadi kudu bikin yang bener-bener dia suka, daaaan yang terpikir adalah mini brownies pie. Tapi kalo bikin kayak gitu lagi kok kayaknya bosen ya? Secara dah beberapa kali bikin dengan resep yang sama, pengen coba resep brownies yang beda, tapi tetap legit dan ga terlalu nyoklat (pengalaman bikin super fudgy brownies, daffa ga doyan samsek). Akhirnya pilihan pun jatuh ke resepnya mba Riana Ambarsari NCC, apalagi kalo bukan si Pennylane Brownies yang sudah tenar seseantero jagat maya itu?
Untuk resep crust, saya balik lagi make resep yang tanpa telur. Alasan pertama, demi mengirit telur yang harganya mulai naik-naik ke puncak gunung, di warung dekat rumah. Alasan lainnya karena pengen crust yang lebih crunchy. Resep asli browniesnya tadi saya lihat di blognya mba Ferona.
Untuk resep crust, saya balik lagi make resep yang tanpa telur. Alasan pertama, demi mengirit telur yang harganya mulai naik-naik ke puncak gunung, di warung dekat rumah. Alasan lainnya karena pengen crust yang lebih crunchy. Resep asli browniesnya tadi saya lihat di blognya mba Ferona.
Resep Pennylane Brownies Pie
Crust by Nina Agustina
175 gr terigu protein sedang
1/2 tbs (7 gr) gula halus
113 gr salted margarin -- saya mix dengan salted butter
50-60 ml air dingin
Cara Membuat:
Campur margarin, terigu dan gula halus, aduk menggunakan garpu sampai berbulir.
Tambahkan air sedikit demi sedikit, hingga adonan tidak lagi menempel di wadah. Jika adonan dirasa sudah cukup mudah untuk dibentuk (ga mawur lagi), hentikan penambahan air.
Masukkan ke kulkas, diamkan selama 30 menit.
Keluarkan adonan dari kulkas, ambil secukupnya, pulung adonan lalu cetak di cetakan mini pie.
Tusuk dasar pie dengan garpu plastik agar tidak melembung ketika dipanggang.
Filling by Riana Ambarsari
saya hanya pakai 1/4 resep saja, dengan sedikit modifikasi
4 butir telur
360 gr gula pasir -- saya pakai gula halus
210 gr tepung terigu
1/2 sdt garam
1 sdt vanili bubuk
60 gr coklat bubuk
225 ml minyak goreng
120 gr kenari -- saya skip
85 gr chocolate chip -- saya pakai sedikit saja hanya untuk taburan
almond iris secukupnya untuk taburan
Cara Membuat:
Aduk telur dan gula halus dengan menggunakan wisk sampai tercampur rata, ga perlu sampai mengembang
Masukkan campuran terigu, coklat bubuk, vanili dan garam secara bertahap sambil diaduk rata
Masukkan minyak goreng, aduk rata.
Penyelesaian:
Tuang filling ke adonan pie sampai kira-kira 3/4 penuh. Taburi dengan bahan taburan (choco chips atau almond iris). Panggang dalam oven di suhu 150-160 dercel selama kurang lebih 45 menit atau sampai matang.
Crust by Nina Agustina
175 gr terigu protein sedang
1/2 tbs (7 gr) gula halus
113 gr salted margarin -- saya mix dengan salted butter
50-60 ml air dingin
Cara Membuat:
Campur margarin, terigu dan gula halus, aduk menggunakan garpu sampai berbulir.
Tambahkan air sedikit demi sedikit, hingga adonan tidak lagi menempel di wadah. Jika adonan dirasa sudah cukup mudah untuk dibentuk (ga mawur lagi), hentikan penambahan air.
Masukkan ke kulkas, diamkan selama 30 menit.
Keluarkan adonan dari kulkas, ambil secukupnya, pulung adonan lalu cetak di cetakan mini pie.
Tusuk dasar pie dengan garpu plastik agar tidak melembung ketika dipanggang.
Filling by Riana Ambarsari
saya hanya pakai 1/4 resep saja, dengan sedikit modifikasi
4 butir telur
360 gr gula pasir -- saya pakai gula halus
210 gr tepung terigu
1/2 sdt garam
1 sdt vanili bubuk
60 gr coklat bubuk
225 ml minyak goreng
120 gr kenari -- saya skip
85 gr chocolate chip -- saya pakai sedikit saja hanya untuk taburan
almond iris secukupnya untuk taburan
Cara Membuat:
Aduk telur dan gula halus dengan menggunakan wisk sampai tercampur rata, ga perlu sampai mengembang
Masukkan campuran terigu, coklat bubuk, vanili dan garam secara bertahap sambil diaduk rata
Masukkan minyak goreng, aduk rata.
Penyelesaian:
Tuang filling ke adonan pie sampai kira-kira 3/4 penuh. Taburi dengan bahan taburan (choco chips atau almond iris). Panggang dalam oven di suhu 150-160 dercel selama kurang lebih 45 menit atau sampai matang.
Hasilnya enyaaak.. Atasnya kering, dalemnya moist, rasanya legiiiit, dipadu rasa crust yang renyah dan gurih. Ga lama setelah dikeluarin dari oven, daffa langsung nagih, dan sukses menghabiskan 2pcs pie, begitu juga dengan saya. Andai ga inget kalo saat itu belum makan siang, kayaknya pengen nambah lagi *laper apa doyan ya? haha.. Dan yang bikin surprise, lapisan mengkilap di bagian atas brownies muncul tanpa disangka-sangka, padahal sebelumnya ga berharap banyak bisa sampai seperti itu. Wong ga ada trik atau tips khusus yang dipake biar si mengkilap itu bisa muncul, eeeh dia muncul sendiri, hihi.. Cumaaaa berhubung cuacanya mendung all day long, jadi susah buat ambil fotonya. Terpaksa deh jeprat-jepret di dalam ruangan dengan pencahayaan seadanya, ditambah lagi kamera yang dipake cuma kamera pocket biasa, jadi lah tambah pas-pasan fotonya. Tapi gapapa lah ya, ketimbang ga ada dokumentasi sama sekali, hehe.. *soalnya kalo disuruh bikin lagi, belum tau kapan, nunggu yang ini abis dulu.
Note: menurut mba Ferona, lapisan film tipis di bagian atas brownies itu bisa muncul kalo telur dan gula sudah dikocok sampai mengembang, lalu oven sudah dipanaskan di suhu tinggi sebelum adonan masuk. Jadi perpaduan 2 hal ini lah yang dipercaya akan memunculkan penampakan khas brownies yang mengkilap itu. Tapi tadi saya cuma pake whisk dan pengadukan pun ala kadarnya, tetap bisa muncul juga. Entah kenapa *bingung tapi seneng.
Note: menurut mba Ferona, lapisan film tipis di bagian atas brownies itu bisa muncul kalo telur dan gula sudah dikocok sampai mengembang, lalu oven sudah dipanaskan di suhu tinggi sebelum adonan masuk. Jadi perpaduan 2 hal ini lah yang dipercaya akan memunculkan penampakan khas brownies yang mengkilap itu. Tapi tadi saya cuma pake whisk dan pengadukan pun ala kadarnya, tetap bisa muncul juga. Entah kenapa *bingung tapi seneng.
Pie Susu Spesial
Tadinya pengen ngasih judul "Pie Susu Premium" tapi kok kayaknya rada lebay ya? hihi.. Jadi lah kata premium diganti spesial aja, biar terdengar *eh terbaca ya?* lebih halus. Kenapa spesial? Soalnya bahan bakunya emang bener-bener bahan berkualitas semua, yang kalo dijual bisa-bisa harga per pc-nya mencapai 8000 rupiah *menurut itungan kasar ala saya, hehe..
Pertama nemu resep ini kayaknya secara ga sengaja, tapi lupa karena apa. Intinya lagi blog walking, tapi bukan khusus nyari resep pie, ndilalah terbaca lah resep spesial ini oleh mata saya di webnya mba Ferona. Buru-buru saya bookmark takut lupa. Nah kemaren kebetulan abis main-main ke supermarket, iseng ambil whipcream kemasan kecil yang 250 gram. Awalnya kepikiran mau bikin es krim, tapi entah kenapa justru kepincut sama resep yang ini.
Resep Egg Tart (Pie Susu) ala Mama Camila
Filling:
saya hanya pakai setengah resep saja
4 kuning telur
200 cc whipcream cair dairy -- saya 110 ml
1/2 kaleng susu kental manis -- saya 2 sachet skm
garam secukupnya
vanili secukupnya
Crust:
150 gr terigu
2 sdm maizena
1 1/2 sdm gula halus
1/4 sdt garam
1 kuning telur
100 gr mentega
Cara membuat (ala saya):
Crust: aduk terigu, maize, gula halus dan garam hingga tercampur rata. Tambahkan kuning telur dan mentega, aduk menggunakan garpu hingga berbutir-butir, simpan dalam kulkas selama 15-20 menit. Cetak dalam cetakan pie kecil, tusuk-tusuk bagian dasarnya dengan menggunakan garpu, sisihkan.
Filling: campur semua bahan, aduk rata.
Penyelesaian: tuang adonan filling ke dalam crust sampai penuh, oven dengan menggunakan api atas bawah pada suhu 150 dercel selama 50 menit atau tergantung oven masing-masing. Jika adonan filling terlihat-lihat meletup-letup, kecilkan suhu sedikiiiiit saja, lanjutkan memanggang sampai matang. Keluarkan dari oven, tunggu sampai agak hangat, keluarkan dari cetakan. Lebih nikmat kalau dinikmati dalam keadaan dingin kulkas.
Untuk crust, saya bikin full 1 resep, sedangkan fillingnya hanya setengah resep dan hasilnya sekitar 9pcs pie (tapi masih ada sisa crust-nya sih). Yang saya suka dari resep ini adalah proses pembuatannya yang simpeeel banget, cukup aduk-aduk pake garpu (metode all in one), selesai deh. Jadi ga perlu ninggalin banyak perabotan kotor di bak cucian, haha.. Oya, saya agak kesulitan pas ngeluarin pie dari cetakan, entah kenapa. Soalnya untuk resep-resep pie sebelumnya (kebetulan saya pake resep crust yang tanpa telur) hampir ga ada yang lengket di cetakan. Apa karena waktu memanggangnya masih kurang lama ya? Next time saya coba di 60 menit deh, biar crust-nya juga kuning kecoklatan, bukan kuning pucat seperti tadi. Satu lagi nih masalahnya, meski saya sudah pake suhu rendah, tetap saja ada adonan filling yang meletup-letup saat di dalam oven dan meninggalkan lingkaran kecil setelah pie dikeluarkan dari oven, jadi ga bisa muluuuus sempurna gitu. Apa itu artinya suhunya masih kepanasan ya? Ada yang tau? Share dong ^__^
Pertama nemu resep ini kayaknya secara ga sengaja, tapi lupa karena apa. Intinya lagi blog walking, tapi bukan khusus nyari resep pie, ndilalah terbaca lah resep spesial ini oleh mata saya di webnya mba Ferona. Buru-buru saya bookmark takut lupa. Nah kemaren kebetulan abis main-main ke supermarket, iseng ambil whipcream kemasan kecil yang 250 gram. Awalnya kepikiran mau bikin es krim, tapi entah kenapa justru kepincut sama resep yang ini.
Filling:
saya hanya pakai setengah resep saja
4 kuning telur
200 cc whipcream cair dairy -- saya 110 ml
1/2 kaleng susu kental manis -- saya 2 sachet skm
garam secukupnya
vanili secukupnya
Crust:
150 gr terigu
2 sdm maizena
1 1/2 sdm gula halus
1/4 sdt garam
1 kuning telur
100 gr mentega
Cara membuat (ala saya):
Crust: aduk terigu, maize, gula halus dan garam hingga tercampur rata. Tambahkan kuning telur dan mentega, aduk menggunakan garpu hingga berbutir-butir, simpan dalam kulkas selama 15-20 menit. Cetak dalam cetakan pie kecil, tusuk-tusuk bagian dasarnya dengan menggunakan garpu, sisihkan.
Filling: campur semua bahan, aduk rata.
Penyelesaian: tuang adonan filling ke dalam crust sampai penuh, oven dengan menggunakan api atas bawah pada suhu 150 dercel selama 50 menit atau tergantung oven masing-masing. Jika adonan filling terlihat-lihat meletup-letup, kecilkan suhu sedikiiiiit saja, lanjutkan memanggang sampai matang. Keluarkan dari oven, tunggu sampai agak hangat, keluarkan dari cetakan. Lebih nikmat kalau dinikmati dalam keadaan dingin kulkas.
Untuk crust, saya bikin full 1 resep, sedangkan fillingnya hanya setengah resep dan hasilnya sekitar 9pcs pie (tapi masih ada sisa crust-nya sih). Yang saya suka dari resep ini adalah proses pembuatannya yang simpeeel banget, cukup aduk-aduk pake garpu (metode all in one), selesai deh. Jadi ga perlu ninggalin banyak perabotan kotor di bak cucian, haha.. Oya, saya agak kesulitan pas ngeluarin pie dari cetakan, entah kenapa. Soalnya untuk resep-resep pie sebelumnya (kebetulan saya pake resep crust yang tanpa telur) hampir ga ada yang lengket di cetakan. Apa karena waktu memanggangnya masih kurang lama ya? Next time saya coba di 60 menit deh, biar crust-nya juga kuning kecoklatan, bukan kuning pucat seperti tadi. Satu lagi nih masalahnya, meski saya sudah pake suhu rendah, tetap saja ada adonan filling yang meletup-letup saat di dalam oven dan meninggalkan lingkaran kecil setelah pie dikeluarkan dari oven, jadi ga bisa muluuuus sempurna gitu. Apa itu artinya suhunya masih kepanasan ya? Ada yang tau? Share dong ^__^
Oya, pas adonan masih di dalam oven, komentar daffa adalah "hmm... baunya enaaaak", karena emang wanginya langsung menyebar ke seisi ruangan. Begitu matang, saya coba gigit sedikit pas masih hangat, ternyataaaaaa... enyaaaaaak.. Daffa juga langsung habis 2 pcs. Katanya rasanya juga enak dan saya dilarang keras bawa camilan ini ke toko, haha.. Kalo dia dah bilang gitu, berarti camilan ini emang uenaaak dan legiiit.. pas sama seleranya dia. Alhamdulillah, ga sia-sia bikin camilan dengan bahan-bahan yang relatif mahal, hihi..
Karipap aka Curry Puff
Nyimpen resep ini dah lamaaaaa banget, sebelum booming di beberapa grup masak-masak di FB. Awalnya karena ada salah satu member yang posting cemilan satu ini. Dilihat-lihat, kok bentuknya unik ya? Ada lapisan-lapisannya di tengah, ga kebayang gimana bikinnya, pasti njelimet bin pusing. Perburuan step by step pun dimulai, baik itu hanya lihat foto-fotonya di blog maupun video tutorial di youtube. Kesimpulan saat itu, ah kayaknya ga ribet-ribet amat, cuma gulung, pipihin, gulung lagi, pipihin lagi, potong-potong, trus pipihin yang terakhir kali, kasih adonan isi, dibentuk trus goreng. Hmm.. Bisa lah kalo "cuma begitu doang" mah.
Dari sekian list bahan yang dibutuhin, cuma satu yang belum punya, yaitu mentega putih alias shortening. Yak, waktunya ngedate sama pegawai TBK langganan. Sekalian nambahin stok bahan-bahan lain yang dah mulai menipis. Setelah bahan lengkap, blog tutorial juga dah dibookmark, waktunya eksekusi. Tapiiiii ga jalan-jalan soalnya kesalip mulu ma resep lain *dasar emak galau, haha.. Sampai akhirnya foto-foto karipap pun banyak berseliweran muncul di wall FB maupun di grup masak. Aaah hayuk lah kita eksekusi.
Resep yang saya pakai adalah resep versi mba Isna, meski sebenarnya ada resep lain yang bahan-bahannya terlihat lebih simpel (hanya pakai margarin dan minyak goreng, tanpa shortening). Tapi karena dah kadung beli bahannya, sayang kalo ga dipake. Oya, di blog mba Isna juga ada step by stepnya lho, jadi jelas deh kalo buat pemula kayak saya.
KARIPAP PUSING
saya hanya buat 1/5 resep, tapi jadinya lumayan banyak, karena potongannya kecil-kecil.
Bahan A :
100gr Mentega putih
50gr Margarin
300gr Tepung terigu
Bahan B :
700gr Tepung terigu
1sdt Garam
50gr Margarin
350cc Air
Bahan isian :
-bawang putih dan bawang bombay, cincang
-kentang dan wortel yang dipotong dadu kecil
-telur rebus
Tumis semua bahan (kecuali telur rebus) sampai matang. Tambahkan garam, gula dan merica secukupnya.
Cara membuat :
1. Campur bahan A, uleni hingga kalis, bulatkan. Letakkan diwadah tertutup, sisihkan.
2. Campur bahan B, uleni hingga kalis, bulatkan. Diamkan kurang lebih 15 menit.
3. Bagi adonan A dan adonan B menjadi 4 bagian, bulatkan. Tipiskan adonan B.
4. Letakan adonan A di tengah adonan B. Lipat adonan B hingga menutupi adonan A.
5. Bulatkan, lalu tipiskan adonan.
6. Gulung adonan.
7. Tipiskan adonan lagi.
8. Gulung lagi adonan, lakukan sampai semua adonan A dan adonan B habis.
9. Potong adonan yang sudah digulung sepanjang kurleb 1-1,5cm atau sesuai ukuran yang diinginkan.
10. Tipiskan adonan beri isian kemudian rapatkan pinggirnya dengan cara di pilin/dicubit.
11. Goreng karipap dengan api sedang hingga matang.
Daaan hasilnya pun kacau-balau, haha.. Gara-garanya adonan isi belum saya siapin samsek. Baru grabak-grubuk dibikin pas adonan karipap dah dipotong-potong. Jadi karena terlalu lama didiamkan di suhu ruang, sisi pinggir karipap jadi terlalu kering dan ketika dipipihkan ada yang terkelupas. Ini juga yang bikin proses memilin pinggiran karipap jadi lebih susah, karena adonannya ga lentur dan susah untuk disatukan (kebetulan juga ga pake putih telur untuk merekatkan sisi pinggirnya). Hikmahnya, lain kali bikin adonan isinya kudu di awal, jadi begitu karipap selesai dipotong-potong, bisa langsung dipipihkan, kasih adonan isi trus lanjut goreng.
Kekacauan berikutnya karena saya belum pernah sekalipun bikin pastel, jadi ga tau musti gimana caranya memilin pinggiran khas pastel. Udah lihat videonya, tetap aja ga secantik yang ada di video, haha.. Next time kalo misal mau bikin lagi, kayaknya kudu punya cetakan pastel nih. Soal rasa, renyaaaaah banget, meski ga pake telur sama sekali. Tapi sayang, bagian kulitnya agak hambar, kayaknya ngasih garemnya terlalu sedikit. Overall, secara penampilan, not too bad kan buat pemula? *muji diri sendiri, hihi..
Roti Maryam Isi
Postingan pertama di 2014, setelah hampir 2 pekan lamanya vacuum dari urusan penulisan blog. Biasa, rasa malas nulis menyerang. Kalo baking mah masih tetap jalan, masih sempet bikin chicken nugget, american risoles, nastar klasik, cheese muffin & banana cake. Tapi ga ada satu pun yang dijeprat-jepret, bener-bener ga mood pegang camdig. Ditambah lagi cuaca di luar yang hampir setiap hari mendung atau bahkan hujan, jadi lah tambah kondusif malesnya.
Hari ini memantapkan hati *cieeee... sok puitis kata-katanya* ngisi blog lagi setelah menyelesaikan 2 resep sekaligus: roti maryam coklat & lidah kucing keju wannabe (nah lhoo apa pula maksudnya nih? ntar deh diceritain, hihi..). 2 resep ini yang juga udah bikin saya mengurungkan niat untuk melangkahkan kaki ke toko offline soalnyaaaa selesainya siaaaang banget, belum makan, belum siap-siap, belum beres-beres, dll. Akhirnya sekalian aja lah ga usah ke toko, toh di luar juga mendadak turun hujan *cari-cari pembenaran.
Roti Maryam isi Coklat
by Farida Yamani
Bahan :
• 500 gr terigu protein tinggi
• 200 ml susu cair
• 1 sdt garam
• 100 gr margarin
• 2 btr kuning telur
• 100 gr margarin untuk olesan
Cara membuat:
•Campur terigu,garam , aduk rata .masukkan telur, tambah margarin ,aduk hingga berbutir
•Masukkan susu cair sedikit demi sedikit aduk sampai kalis
Timbang 50 gram, bulatkan, oles bulatannya dgn sedikit margarin. supaya tidak lengket klo ditumpuk , simpan di baskom diamkan 60 menit .
•Ambil satu bulatan, giling, tipiskan memanjang oles rata dengan margarin .
•Isi dengan coklat (colatta parut ditambah gula halus ) kira2 dua sdt, ratakan sepanjang adonan.
•Tutup dan gulung rapat memanjang lanjutkan dg bentuk membulat seperti obat nyamuk .
•Panggang diatas pan teflon dg sedikit olesan margarin..hingga matang.
Untuk 15 potong.
Untuk disimpan di frezeer , panggang setengah matang , simpan dalam tempat kedap udara , bungkus dg plastik satu-satu supaya tidak lengket.
Kalo masih bingung dengan proses menggulung lalu membulatkan adonan seperti obat nyamuk, bisa searching videonya di youtube ya, keywordnya "cara mudah membuat roti maryam". Nah untuk isian, silahkan berkreasi sesuka anda. Kalo saya, untuk rotmar coklat, saya pakai meses. Tadi ada juga sebagian yang saya isi dengan keju parut dan selai nanas. Untuk memanggang rotmar, butuh sedikit kesabaran, soalnya harus dengan api kueciiiiiil sangat, dan sering dibolak-balik biar matangnya merata dan ga gosong. Panggang sampai matang hanya jika rotmar ini akan segera dimakan, jika tidak sebaiknya panggang setengah matang aja. Oya, saya tadi hanya buat setengah resep dan jadinya sekitar 9 potong. Soal rasa? Enak ternyata, hihi.. Gurihnya pas, manis coklatnya juga berasa. Cocok untuk jadi teman nge-teh pagi atau sore hari. Tertarik mau mencoba? ^__^
Hari ini memantapkan hati *cieeee... sok puitis kata-katanya* ngisi blog lagi setelah menyelesaikan 2 resep sekaligus: roti maryam coklat & lidah kucing keju wannabe (nah lhoo apa pula maksudnya nih? ntar deh diceritain, hihi..). 2 resep ini yang juga udah bikin saya mengurungkan niat untuk melangkahkan kaki ke toko offline soalnyaaaa selesainya siaaaang banget, belum makan, belum siap-siap, belum beres-beres, dll. Akhirnya sekalian aja lah ga usah ke toko, toh di luar juga mendadak turun hujan *cari-cari pembenaran.
Pertama kali liat resep ini beredar di grup Dapur Aisyah, terus terang ga minat samsek. Masalahnya, pernah ngerasain rotmar original kok rasanya kurang pas di lidah jawa saya ya? Cuma enak dimakan selagi hangat, kalo dah dingin, jadinya rada keras gitu. Tapi pas ngobrol-ngobrol ma suami, trus iseng tanya gimana pendapatnya soal rotmar, ternyata dia fine-fine aja ma rasanya, selagi dihidangkannya masih hangat tentunya, apalagi kalo ditambah topping gula halus, tambah enak katanya. Nah langsung deh saya berburu resep ini lagi, ubek-ubek isi grup dan taraaaaa... Alhamdulillah ketemu juga. Sengaja pilih yang varian isi biar lebih familiar di lidah jawa kami, hihi..
Roti Maryam isi Coklat
by Farida Yamani
Bahan :
• 500 gr terigu protein tinggi
• 200 ml susu cair
• 1 sdt garam
• 100 gr margarin
• 2 btr kuning telur
• 100 gr margarin untuk olesan
Cara membuat:
•Campur terigu,garam , aduk rata .masukkan telur, tambah margarin ,aduk hingga berbutir
•Masukkan susu cair sedikit demi sedikit aduk sampai kalis
Timbang 50 gram, bulatkan, oles bulatannya dgn sedikit margarin. supaya tidak lengket klo ditumpuk , simpan di baskom diamkan 60 menit .
•Ambil satu bulatan, giling, tipiskan memanjang oles rata dengan margarin .
•Isi dengan coklat (colatta parut ditambah gula halus ) kira2 dua sdt, ratakan sepanjang adonan.
•Tutup dan gulung rapat memanjang lanjutkan dg bentuk membulat seperti obat nyamuk .
•Panggang diatas pan teflon dg sedikit olesan margarin..hingga matang.
Untuk 15 potong.
Untuk disimpan di frezeer , panggang setengah matang , simpan dalam tempat kedap udara , bungkus dg plastik satu-satu supaya tidak lengket.
Kalo masih bingung dengan proses menggulung lalu membulatkan adonan seperti obat nyamuk, bisa searching videonya di youtube ya, keywordnya "cara mudah membuat roti maryam". Nah untuk isian, silahkan berkreasi sesuka anda. Kalo saya, untuk rotmar coklat, saya pakai meses. Tadi ada juga sebagian yang saya isi dengan keju parut dan selai nanas. Untuk memanggang rotmar, butuh sedikit kesabaran, soalnya harus dengan api kueciiiiiil sangat, dan sering dibolak-balik biar matangnya merata dan ga gosong. Panggang sampai matang hanya jika rotmar ini akan segera dimakan, jika tidak sebaiknya panggang setengah matang aja. Oya, saya tadi hanya buat setengah resep dan jadinya sekitar 9 potong. Soal rasa? Enak ternyata, hihi.. Gurihnya pas, manis coklatnya juga berasa. Cocok untuk jadi teman nge-teh pagi atau sore hari. Tertarik mau mencoba? ^__^
Martabak Manis ala Teflon
Sebenarnya masih ada stok beberapa potong super fudgy brownies, tapi karena juragan cilik ga doyan -entah karena rasa coklatnya yang terlalu pekat atau karena penggunaan gula pasirnya saya ganti dengan gula palem jadi mungkin rasanya ga biasa- jadi lah pagi-pagi abis nyetrika nguplek dulu di dapur bikinin cemilan. Soalnya kebetulan stok cemilan juga dah abis, sementara si juragan ini seneng banget ngemil, mau lari ke minimarket kok ya males? Yo wis, bikin sesuatu aja lah, toh stok bahan mentahnya kayaknya lumayan lengkap.
Pikir-pikir kira-kira dia mau apa ya? Cake kayaknya coret deh, emaknya masih rada trauma sama "tragedi" cake kukus yang lagi-lagi ga ngembang sempurna, padahal itu kali ke-2 trial resepnya. Cookies? Kelamaan euy panggang-panggangnya, males juga ngeluarin si otang. Goreng-goreng? Cemilan goreng yang dia suka sejauh ini cuma tape, pisang, sama tempe *eh tempe mah bukan cemilan ya? hihi.. Ahaaa.. Keinget kalau dia kemarenan sempet minta dibikinin martabak. Kenapa ga itu aja ya? Bikinnya cepet, ga perlu pake otang dan ga butuh banyak minyak goreng (paling cuma 1 sdm buat oles-oles loyangnya aja). Tapi sebelum eksekusi, ga lupa tanya dulu ke anaknya, siapa tau dia lagi ga mood makan cemilan ini, kan sayang-sayang nanti kerja keras emaknya, hehe..
Pertama kali nyoba resep ini, sempet over estimate untuk masalah penampakannya. Maksudnya, awalnya saya mikir kalau penampakannya bakalan 11-12 ma bikinan abang-abang pinggir jalan. Tapi oh tapi, saya salah. Meski tetap berserat, tapi penampakannya belum bisa secantik tukang martabak itu. Kalau kata temen-temen sih, kemungkinan karena pengaruh cetakannya. Secara saya cuma pake teflon biasa, sedangkan tukang martabak emang pake cetakan khusus martabak yang terbuat dari logam tebal, jadi serat yang terbentuk bisa bagus. Tapi kalau soal rasa, uenaaaaak... Ga kalah dari yang di luaran, suwer deh. Malah menurut saya lebih pas di lidah, soalnya kadar manisnya bisa diatur sendiri *pengalaman beberapa kali beli di luaran, manisnya bikin gigi ngilu euy, padahal dah rikues khusus jangan terlalu manis, tapi tetep sajah manisnya berlipat-lipat, huhu.. Selain itu kita juga bisa berkreasi dengan adonan toppingnya.
Resep saya dapet di grup Dapur Aisyah FB
Martabak Kilat
By : Siti-RWiyoto La Buna Salatiga
Bahan I
250 gr terigu protein sedang
50 gr gula pasir
400 ml air
1/4 sdt ragi instant
1 butir telur
Bahan II
1/2 sdt garam
75 gr butter/margarin (cairkan)
1/4 sdt soda kue
Bahan III
Gula pasir
SKM
Keju
Meses dll
Caranya :
Aduk rata Bahan I, diamkan 30 mnt
Tambahkan Bahan II, sesaat sebelum dimasak, aduk rata
Tuang adonan dalam cetakan yg sudah dipanaskan dengan api kecil 15 menit sebelumnya
Biarkan hingga kue berlubang sempurna
Taburkan gula pasir, tutup hingga matang/gula mencair
Angkat, beri topping sesuai selera
Simpel kan? 1 resep ini jadinya sekitar 3pcs untuk ukuran teflon diameter 23cm (kalau ga salah inget). Tipsnya, pastikan cetakan sudah benar-benar panas sebelum menuangkan adonan untuk pertama kali. Dan kalau saya, untuk adonan pertama, biasanya teflon saya oles minyak goreng dulu tipis-tipis aja. Untuk adonan selanjutnya ga usah lagi. Dan gunakan api keciiiiil sepanjang proses pemasakan, biar lapisan bawahnya ga gosong dan lapisan atasnya berlubang sempurna. Oya, tadi saya iseng-iseng menakar butter cair ke gelas takar, ternyata hasilnya sekitar 80ml. Jadi buat yang mau substitusi butter/margarin cair ke minyak goreng, bisa gunakan minyak goreng sebanyak 75-80ml. Tapi saya belum tau substitusi ini bakal merubah rasa atau ga. Mustinya sih ga ya, secara yang dipakai kan sama-sama minyak cairnya, paling-paling ukuran garamnya aja yang ditambah, mungkin jadi sekitar 3/4 sdt.
Healthy Banana Brownies (Gluten Free & No Food Additives)
Resep ini saya dapet di grup FB, kata yang memposting, dia juga dapet resepnya dari blog orang lain, tapi sayang ga disertakan link blognya, jadi saya ga bisa intip langsung ke sumbernya. Jadi mohon maaf buat pemilik asli resep ya, karena yang saya tulis disini yang sudah dikutip di grup Bakul Kue Rumahan dan sedikit saya modif sesuai ketersediaan bahan dan selera saya, hehe..
Berhubung resep ini tidak menggunakan pengembang dan pelembut, hasilnya memang agak padat. Tapi karena ini jenis brownies, jadi ga masalah lah ya, kan memang sejarahnya brownies itu dari cake bantat, hehe.. Rasanya ga terlalu manis, mengingat penggunaan gula pasirnya saya kurangi sekitar 35%, apalagi kalau dimakan polosan tanpa filling WCC. Jadi cocok untuk teman minum teh hangat, secara sajian teh hangat di rumah saya selalu dibuat manis. Yang lebih penting, tetap bisa dinikmati rasanya dan lebih sehat tentunya ^__^
Brownies Pisang Coklat BKR
modified by BunDaffa
Bahan :
2 btr telur
100 ml minyak sayur
120 gr dark cooking chocolate (DCC) , potong kecil-kecil
50 gr gula pasir
80 gr tepung beras
20 gr tepung maizena
200 gr pisang ambon, lumatkan
12 gr coklat bubuk
13 gr susu bubuk
Hiasan :
White cooking chocolate, potong kecil-kecil, tim sampai leleh, masukkan piping bag
Cara membuat :
1. Panaskan oven 180 dercel
2. Tim DCC & minyak goreng sampai DCC larut
3. Campur tepung beras, maizena, coklat bubuk dan susu bubuk, ayak, sisihkan.
4. Mixer telur dan gula dengan kecepatan tinggi hingga kental dan mengembang. Masukkan campuran tepung, coklat bubuk dan susu bubuk. Aduk hingga rata.
5. Masukkan pisang, aduk kembali hingga rata.
6. Selanjutnya masukkan masukkan campuran DCC dan minyak sayur. Aduk kembali hingga rata.
7. Tuang di loyang brownies yang sudah dioles minyak dan dialas kertas roti.
8. Oven hingga matang dengan suhu 180 derajat selama 25-30 menit atau hingga matang.
9. Hias dengan WCC
Fancy Roll Cake versi Kukus
Setelah sekian lama menyimpan rasa penasaran ma Fancy Roll Cake tapi versi kukus, akhirnya semalam memberanikan diri untuk mencoba. Sempet galau gara-gara ukuran loyang. Di resep asli tertulis loyang 24, punya sih tapi kalau nyoba 1 resep full khawatir gagal kayak Fancy Roll Cake oven, sayang-sayang nantinya *yaaa meskipun tetap dimakan sih.. Tak ingin berlama-lama galau, akhirnya saya putusin bikin 1/3 resep dengan loyang 22, kenapa? Karena saya masih punya simpenan kertas roti yang dah dilukis motif, jadi ga perlu lukis-lukis lagi *eh jiplak ding, hihi..
Untuk adonan warna, saya ambil langsung dari adonan dasar. Jadi ga dibuat terpisah, lagi-lagi atas alasan kepraktisan (baca: malas) dan juga pengiritan, haha.. Sambil dag dig dug, soalnya advice dari pemilik resepnya, untuk adonan warna sebaiknya dipisah, mengingat proses memberi outline - kukus - mewarnai - kukus butuh waktu yang lumayan (sekitar 6-8 menit), dikhawatirkan adonan dasarnya akan cair atau malah padat. Tapi, ga akan tau hasilnya kalo ga dicoba kan? Kalo pun gagal, anggap aja cost of learning.
Ala Niena-Mamaevan
Bahan warna :
2 btr telur utuh
65 gr gula pasir (pilih yang butirannya halus)
65 gr terigu protein rendah
¼ sdt sp
1 sdm minyak goreng
Pewarna makanan
Bahan cake dasar:
6 btr telur utuh (bisa diganti dengan 8 kuning telur dan 4 putih telur)
200 gr gula pasir (halus butirannya)
200 gr terigu protein rendah
100ml minyak (bisa dicampur butter cair 50:50)
1 sdt sp, vanili /lemon/ strawberry essen + 1 sdm susu kental manis putih
¼ sdt garam
1/2 sdt BP
bahan isi:
butter cream / selai sesuai selera
Cara membuat:
1. adonan warna: kocok telur dan gula hingga larut, masukan sp, kocok hingga kental, setelah itu masukan tepung terigu , aduk pelan dengan spatula , lalu tuangi minyak, aduk rata.
2. bagi adonan menjadi beberapa warna, ambil sedikit adonan untuk outline (hitam/ coklat tua) masukkan ke piping bag
3. siapkan kertas roti yang telah digambar pola menggunakan pencil, tempelkan terbalik diatas Loyang yang sudah dioles tipis dengan minyak/ mentega putih
4. buat outline dengan menebalkan pola garis dengan adonan warna hitam/ coklat tua, kukus kurang lebih 3-4 menit asal set dan adonan tidak basah, angkat.
5. setelah loyang agak dingin tuangi warna sesuai dengan gambar, setelah semua tertutup warna, kukus lagi selama 4 menit (matang) sisihkan.
6. buat adonan dasar dengan metode yang sama
7. tuang ke dalam loyang 24 cm
Setelah seluruh adonan masuk loyang, saat-saat mendebarkan berikutnya adalah saat melepas kertas roti dari adonan. Soalnya di versi oven, dari 6x bikin, hampir semuanya lengkeeeet ke kertas roti. Jadi meski adonan warnanya sudah dibuat tebal, tetap saja hanya sedikit yang tersisa karena yang lainnya ikut terbuang bersama kertas roti *sayang banget ya?. Dan taraaaaa... Apa yang saya khawatirkan ga kejadian euy. Surprise banget, karena cuma sebagian keciiiiiil aja yang nempel, malah ada yang bersih sih tanpa tempelan adonan. Yeaaayy... Seneeeeeeng banget.. Lanjut ke proses menggulung *yang bagi sebagian orang, ini juga jadi momok, karena banyak yang roll cake-nya patah saat penggulungan. Ternyata sedikit lebih susah ketimbang versi ovennya *menurut saya pribadi ya* mungkin karena adonannya lebih padat, jadi butuh usaha ekstra untuk menggulung dan memadatkan gulungannya. Dan hasilnya, gulungannya ga sepadat yang versi oven, tapi mungkin karena ini kali pertama menggulung-gulung roll cake kukus. Mudah-mudahan next time bisa lebih bagus lagi hasilnya.
Secara rasa, enyaaaak dan lembuuut juga. Meski ga seringan dan selembut FRC oven, tapi saya suka rasanya. Dan mengingat proses melukisnya (sepertinya) lebih mudah yang versi kukus, jadi untuk pemula seperti saya, teknik yang ini lebih enak untuk dipraktekkan. Ada yang mau coba juga?
Mulberry Choco Pie
Si mood kembali dateng pas ngeliat foto-foto makanan berseliweran di wall FB. Dan saat menyambangi grup masak-memasak, disuguhi banyaaaak foto-foto makanan yang cakep-cakep. Pertahanan pun goyah, ngiler pengen bikin juga. Simpen resepnya, sambil nunggu bahannya lengkap, eksekusi deh. Tapi rada tertunda soalnya si juragan cilik mendadak demam dan maunya ditemenin terus all day long, emaknya ga bisa ngapa-ngapain jadinya. Alhamdulillah semalem dah mendingan, manjanya juga dah berkurang, jadi emaknya bertekad pagi ini harus ada resep yang dieksekusi. Daaan pilihan saya jatuh ke resep ini.
Blueberry Choco Pie
by Agatha M. Kuntari
Bahan Alas:
75 gr margarin
50 gr gula tepung
20 gr cokelat bubuk
1/4 sdt baking powder
1 kuning telur
125 gr terigu protein sedang
Bahan Isi:
50 gr mentega tawar
40 gr gula tepung
1 btr telur
40 gr terigu protein sedang
10 gr tepung maizena
1/4 sdt air jeruk lemon
1 sdm susu cair
50 gr selai blueberry, masukkan dalam plastik segitiga
Cara Membuat:
1. Alas, aduk bahan alas sampai bergumpal. Dinginkan 15 menit.
2. Bentuk di cetakan pai kecil yg dioles margarin. Tusuk-tusuk. Oven 10 menit dengan suhu 170 derajat celcius.
3. Isi, kocok mentega tawar dan gula tepung sampai lembut. Tambahkan telur. Kocok rata.
4. Masukkan tepung terigu dan tepung maizena sambil diayak dan dikocok rata. Tambahkan air jeruk lemon dan susu cair. Kocok rata.
5. Tuang sedikit adonan dalam pai. Semprot dengan selai blueberry. Tutup dengan sisa adonan.
6. Oven lagi 20 menit dengan suhu 170 derajat celcius sampai matang.
7. Hias atasnya dengan selai blueberry, setelah pai nya dingin.
Berhubung saya hanya punya selai mulberry, jadi judulnya ikut diganti dikit. Dan karena stok yang ada cuma butter salted, jadi lah saya pake itu, malah enak sih, ada asin gurihnya selain rasa manis yang mendominasi. Oya, untuk adonan isi, tadi saya bikin 2x lipat. Soalnya ga cukup euy, masih ada beberapa crust yang ga dapet isian. Apa ini karena saya nyetak crust-nya ketipisan ya? Soalnya ga suka sih crust yang tebel-tebel gitu, kesannya kurang renyah.
Review *cieee nggaya euy* pribadi: hasilnya enyaaak, ada wangi butter dan lemonnya. Apalagi pas ngegigit isian mulberry-nya ehm.. yummy... Cumaaa crust-nya renyaaah banget, mrupul malah. Jadi agak susah dilepasin dari cetakan. Kudu ati-atiiii banget megangnya, soalnya kena tekanan dikit aja, langsung hancur jadi remah-remah *ssst.. ada 3 pcs pie yang ga berhasil saya keluarin dari loyang, soalnya ternyata tekstur crust-nya masih agak basah, dipaksa pun yang keluar malah bagian isinya, haha..
Bolu Kukus Fancy
Setelah kemarin tertantang dengan fancy roll cake, hari ini saya merasa tertantang dengan bolkus fancy alias bolu kukus karakter. Ga jauh-jauh dari acara melukis-lukis kue ya, hihi.. Soalnya lagi euforia karena punya piping bag nih, maklum seumur-umur baru kali ini pegang langsung barangnya, haha.. Jadi lah saya bener-bener mantengin resep dan cara pembuatan bolkus fancy berikut tips seputar permasalahan yang biasa timbul ketika membuat cake satu ini.
Resep lagi-lagi saya dapatkan dari grup BKR di FB. Sebenarnya ada beberapa resep yang didokumentasikan disana, cuma berhubung pemilik resep ini cukup aktif menjawab pertanyaan-pertanyaan dari member, jadi saya pilih resep beliau. Sempat bingung mau bikin karakter apa. Awalnya sih kepengen coba karakter Angry Bird, tapi terkendala sama pewarna kuning. Stok pewarna yang saya punya hanya hitam, biru, merah dan hijau. Kayaknya ga lucu kalau warnanya saya ganti sesuka hati, nanti ga sesuai pattern-nya, hehe.. Jadi saya pilih lah karakter doraemon.
Resep Apam Strawberry atau Bolkus Fancy
by Benecdita Nanik
semua bahan dicampur:
140gr tepung terigu,
110gr gula pasir,
75ml susu dingin,
2 btr telur (jangan dingin),
1/2 sdt vanili,
1 sdt BP,
1 sdt emulsifier.
Kocok semua bahan dengan speed rendah selama 6 menit. Hasilnya akan sangat kental sekali seperti adonan bolkus, adonan mengkilap. Kukus selama 12-15 menit ditutup dengan serbet atau kain, jangan dibuka2 ya. Kukus dengan api kecil yang sudah mendidih dan menghasilkan banyak uap.
Tips untuk dapet hasil yang nge-dome banget:
* Api dinyalakan kalo kita gambarnya kurang 3 or 4 cup. Pertama nyalakan pakai api besar trus begitu adonan masuk dalam dandang & ditutup baru kita kecilkan apinya (tergantung kompornya seberapa kecil) setelah itu kukus 12 menit (pakai resep apam straeberry). Setelah 12 menit buka tutupnya tapi api jangan dimatikan tapi dibesarkan lagi selama 5 menit denga tutup agak terbuka (jadi jangan full dibukanya). Dijamin hasilnya ng-dome tingkat dewa.
* Untuk mengisi adonan dalam cup sebaiknya full sampe papercupnya untuk menghasikan hasil yg nge-dome
* Sebenernya tekstur bolkus itu lembut. Kalau sampe padat itu dikarenakan bolkus yg matang dibiarkan terlalu lama di suhu ruangan.jd sebaiknya bolkus yg sdh dingin itu dimasukan dibdlm wadah yg kedap udara. Dan bila dimasukan dlm kulkas bisa tahan 7 hari & kalau mau dimakan tinggal dikukus or dimasukan dlm magicom, tidak akan merubah bentuk or rasa.
Alhamdulillah percobaan pertama hasilnya lumayan. Suwer, deg-degan banget pas nungguin adonannya dikukus, takut kalau-kalau hasilnya pada mekar semua (soalnya ada beberapa member di grup yang curhat, kalau adonan bolkusnya malah mekar sempurna). Tapi begitu tutup dandang dibuka -setelah adonan dikukus 12 menit- untuk dibesarkan apinya, sempet ngintip dan hwaaaa... berhasil mingkeeem tuh bolkus, yippieeee.. Cuma ya gitu, hasil akhir lukisannya masih menyan-menyon ga karuan, haha.. Soalnya ngelukisnya langsung di adonan euy, ga bisa pake jiplak pola kayak pas bikin FRC.
Fancy Roll Cake versi Oven
Udah sejak lama nyimpen video tutorial pembuatan roll cake, tapi cuma disimpan rapih di memori HP aja. Dah kepikiran sih untuk nyoba kapan-kapan, tapi kapannya itu yang ga jelas, haha.. Sampai akhirnya, pas lagi jalan-jalan ke grup BKR alias Bakul Kue Rumahan, eh tema PR bulan ini ternyata fancy roll cake, pas deh buat ajang belajar (karena biasanya selalu ada tips dan trik yang diajarkan disana seputar tema PR bulan berjalan). Dah gitu, pas lihat isi wall grup, ada banyak foto roll cake berseliweran, cantik-cantik pula, dimana partisipannya juga banyak yang masih pemula seperti saya, ah jadi makin kepengeeeen..
Hunting perlengkapan perang pun dimulai. Piping bag, loyang kotak ukuran 22 dan 24, whisker (sebenernya dah punya, tapi berkarat, hiks.. jadi hunting yang nylon aja deh), pewarna makanan yang berlabel halal MUI, kertas roti dan kuas silikon. Setelah semua lengkap, bahan-bahan juga ada, saatnya berburu resep. Di grup, hostnya sih dah nyediain resep juga, tapi saya pengen cari yang lebih simpel, hihi.. Ketemu lah resep salah satu member grup juga, yang dikenal sebagai ratu fancy roll cake yaitu mba Wiek Jacob dengan resep versi panggang. Konon kabarnya, resep ini hasil akhirnya lembut, lembab dan legit. Oke lah, mari kita coba.
Fancy Roll Cake ala Wiek Jacob
Bahan A :
4 kuning telur
120 gr terigu
1/2 sdt garam
1 sdt baking powder
100 ml minyak sayur
150 ml susu UHT
** saya tambahkan vanili bubuk biar aroma telurnya ga terlalu kuat
semua bahan dicampur jadi satu wadah (baskom), aduk pake whisker/spatula sampai tercampur rata. sisihkan.
Bahan B :
4 putih telur
100 gr gula pasir
dikocok sampai kembang dan kaku, sisihkan.
Bahan A yang sudah tercampur rata, tuang sedikit demi sedikit sambil di aduk pakai spatula ke bahan B (putih telur yang sudah kembang dan kaku), aduk perlahan sampai tercampur rata. Ambil beberapa bagian yg akan di beri warna (sesuai motif yg akan kita bikin) masukkan ke dalam plastik segitiga, gunting kecil ujungnya.
Panaskan oven di suhu 150 dercel (atau sesuaikan dgn oven masing2)
2 buah loyang ukuran 22 x 22, olesi dengan mentega, beri alas kertas roti yg sudah di gambar pola, kemudian olesin lagi tipis2 saja mentega diatas kertas rotinya. Mulailah menggambar dari detil motif yang kecil, lalu lanjutkan ke motif yang lainnya, masukkan oven selama 1 menit, keluarkan, lalu timpa perlahan2 dengan adonan dasar, panggang kembali sampai matang. (lebih kurang 12-15 menit). Angkat, lalu keluarkan dari loyang dalam keadaan terbalik, buka kertas nya perlahan2, lalu balikkan kembali cake hingga posisi motif berada di bagian bawah cake. biarkan agak dingin, lalu olesi dgn filling sesuai selera, gulung, padatkan, dan siap di sajikan :)
Yang paling tricky dari proses pembuatan cake satu ini adalah saat memberi adonan warna di kertas pola. Apalagi buat orang yang punya kelemahan dalam hal gambar kayak saya, tangan kakuuuuu.. Padahal cuma tinggal ngikutin garis pola aja, masih kesusahan, apalagi kalo disuruh gambar langsung ya? Haha.. Dan hasilnya ketika sudah matang, adonan warnanya jadi kurang terlihat, tipiiiiis banget. Padahal sudah diwanti-wanti oleh pemilik resepnya supaya jangan terlalu tipis, biar ga banyak yang terkelupas saat kertas rotinya dibuka. Tapi namanya juga amatiran, baru pertama pegang piping bag dan pertama kali ngegambar di adonan, ya begitu lah hasilnya, jauuuuh dari memuaskan. Dan tantangan besar lainnya adalah saat menggulung cake, kalau ga hati-hatiii banget bisa-bisa cake patah dan gagal total.
Karena masih penasaran, pagi tadi saya bertarung lagi dengan resep dan metode yang sama *awalnya mau ganti ke resep lain yang memasaknya dengan cara kukus, tapi balik lagi malesnya dateng, jadi ya udah lah pake resep yang kemarenan aja, hihi.. Kali ini saya pake motif yang berbeda. Kalau kemarin saya pake motif thomas (berhubung daffa itu kereta mania, termasuk thomas), sekarang saya pake motif keroppi dan sengaja pilih yang garis gambarnya besar-besar biar mudah diwarnai. Alhamdulillah hasilnya lebiiiih cakep dari yang kemarin *gpp ya muji diri sendiri? hehe.. Meski agak sedikit deg-degan saat ngegulung adonannya, soalnya ngerasa kok kayaknya lebih tebal ketimbang adonan kemarin, tapi bisa tergulung juga akhirnya. Dan taraaaa.. fancy roll cake keroppinya jadiiii.. Belum cantik-cantik amat sih, tapi saya dah cukup puas liat hasilnya. Rasanya juga enaaaak, lembuuut dan kali ini aroma khas telurnya dah tersamarkan ma aroma vanili dan pasta pandan yang saya pakai sebagai pewarna adonan hijaunya ^__^
Roti Unyil dari Ubi dan Kentang
Ubek-ubek bahan kering, masih ada kentang dan ubi. Nekat, saya coba ubi saja. Toh mirip-mirip dengan kentang. Perjuangan pun dimulai *hihi, kayak apaan aja ya*. Timbang ubi, kukus, lumatkan. Timbang tepung dan bahan-bahan lain, campur-campur aduk rata. Saatnya proofing. Daaan disini lah saya mulai galau. Di resep tertulis bahwa proses proofing hanya butuh waktu sekitar 30 menit. Tapi adonan saya setelah 30 menit belum menunjukkan tanda-tanda mengembang. Hwaaaa... Paniiiiik.. Kalau gagal, ini adonan mau diapain ya? Masa berakhir di tong sampah? Hiks.. Ya udah lah, saya proofing lebih lama aja deh, siapa tau bisa.
Sambil sesekali mengintip adonan ubi, sambil menguleni adonan kentang. Akhirnya setelah kurleb 1 jam-an si adonan roti ubi ngembang juga, huuffft.. kirain bakalan bantet. Mana dah terlanjur bikin yang baru pula, haha.. The show must go on, selesaikan apa yang sudah dimulai. Tapi karena ga mau manggang terlalu banyak *ga keburu juga waktunya* jadi adonan roti kentang setelah kalis elastis langsung saya masukkan kantong plastik dan saya simpan di freezer, kapan-kapan aja lah eksekusinya. Eh tapi saya ambil sedikit sih karena penasaran mau ngebandingin tektur roti ubi dengan roti kentang.
Oya, resep roti ubi dan roti kentang ini saya ambil dari blognya mba Yani:
BAHAN :
125 gr kentang atau ubi, kukus, haluskan selagi panas
125 gr tepung terigu protein tinggi
30 gr gula pasir
1 butir kuning telur
3 sdm minyak goreng
1 sdm ragi instan
2 sdm susu bubuk
1 sdt garam
ISI :
Keju cheddar potong memanjang 5 x 1 x 1cm
Meises
Selai nanas homemade
OLESAN :
Kuning telur + madu
CARA MEMBUAT :
Campur bahan kering : tepung, gula, ragi, susu bubuk, aduk rata. Tambahkan puree kentang atau, uleni rata.
Masukkan telur, garam, dan minyak goreng, uleni hingga kalis elastis.
Bulatkan, taruh dalam wadah yang sudah dioles minyak goreng, tutup dengan serbet lembab, fermentasikan 30 menit atau hingga adonan mengembang 2x. Untuk mempercepat proses fermentasi, bisa dengan menaruh wadah berisi adonan (wadah jangan yang berbahan plastik) di dalam oven yang sudah dipanaskan sebelumnya. Tapi jangan nyalakan oven, jadi setelah oven dirasa cukup panas, matikan api atau aliran listriknya.
Setelah adonan mengembang, kempiskan adonan dengan cara ditinju.
Timbang sesuai selera --> kalau saya, ga pake timbang-timbang lagi, dikira-kira aja ukurannya. Untuk roti unyil, baiknya sih sekitar 10-15 gr. Atau kalau mau cepat, 30 gr saja.
Bentuk, beri isian sesuai selera, dan taruh di loyang yang dioles minyak atau di atas kertas nasi seperti saya. Olesi permukaan roti dengan bahan olesan. Biarkan sebentar hingga mengembang kembali.
Panggang roti dalam oven yang sudah dipanaskan sebelumnya. Jika sudah berwarna kuning kecoklatan, segera angkat. Kalau pakai oven listrik, sekitar 15 menit denga suhu 200 derajat celsius. Kalau oven tangkring, pakai api sedang cenderung besar. Tapi jangan lupa sesekali diintip khawatir gosong, apalagi kalau disambi internetan seperti saya, hehe..
Keluarkan dari oven, siap dihidangkan.
Roti Unyil Versi NCC
Terobsesi bikin roti unyil, sampe-sampe pas tidur pun mimpinya lagi ngebaking, haha.. Saking penasaran gara-gara first trial roti unyil saya penampilannya ga enak dipandang mata. Kalau rasa sih, uenaaak secara saya pake resep soft breadnya bu Fatmah NCC dan bikin setengah resep ludes ga nyampe 2 hari. Padahal kayaknya semua yang tertulis di resep dah saya ikutin, ga ada bahan dan step yang terlewat. Tapi kenapa hasilnya ga sukses ya?
Coba-coba browsing, masih belum menemukan jawaban yang tepat. Akhirnya saya open postingan di wall FB dan di grup DA. Alhamdulillah dapet pencerahan. Katanya karena pengaturan apinya yang kurang pas. Roti-rotian seharusnya dipanggang dengan suhu tinggi dalam waktu yang singkat. Sedangkan saya sebaliknya, menggunakan api kecil dalam waktu lama. Ditambah oven yang saya punya hanya oven tangkring tanpa termometer, jadi hanya mengandalkan feeling untuk menentukan api besar atau api kecil.
Tak ingin berlama-lama memendam rasa penasaran, keesokan harinya saya langsung berkutat lagi dengan ragi dkk-nya demi menciptakan roti dengan penampilan yang cantik. Tapi kali ini saya menggunakan resep yang berbeda, hitung-hitung uji coba resep yang lain lagi. Daaaan.. Taraaaa.. Kali ini sukseeeees.. Lapisan atas roti berhasil kuning kecoklatan, bukan kuning pucat seperti ujicoba pertama, Alhamdulillah.. Ternyata anggapan awal saya bahwa untuk menghasilkan roti yang enak dan juga cantik harus menggunakan oven listrik karena ada fitur api atas, tak terbukti. Penasaran seperti apa penampilannya? Ini dia
Resep roti saya ambil dari blognya Ummu Atikah sekaligus saya belajar membentuk roti unyil menjadi aneka bentuk *soalnya duluuu adonan roti hanya saya bentuk bulat-bulat saja, haha..
Bahan:
500 gr terigu cakra kembar
100 gr gula pasir
11 gr ragi instan (1 sachet)
4 buah kuning telur
200 ml air es
100 gr butter/margarin
5 gr garam
Cara:
1. Campur bahan kering kecuali garam, aduk rata
2. Tambahkan kuning telur, aduk rata
3. Tambahkan air es, uleni hingga setengah kalis
4. Tambahkan butter dan garam, uleni hingga kalis elastis
5. Diamkan selama 1 jam atau hingga mengembang 2x lipat. Tutup dengan serbet basah.
6. Kempiskan adonan, timbang 15 gr. Bulatkan. Diamkan sekitar 30 menit
7. Kempiskan lagi adonan dan bentuk sesuai selera. Olesi atasnya dengan campuran satu kuning telur dan 1-2 sdm air/susu cair.
8. Panggang dengan api bawah sekitar 10-15 menit, api atas dengan waktu yang sama suhu 200 C
9. Kalau atasnya sudah kuning keemasan, angkat dan panas2 olesi butter
Karena aktivitas bikin-bikin roti ini saya mulai agak siang *mulai nimbang-nimbang sekitar jam 8 pagi* dan ternyata untuk proofing saja butuh waktu lebih dari 1,5 jam sementara saya juga harus tetap ke toko jadi adonan saya bulatkan seberat 30gr saja, biar prosesnya cepat selesai, hehe.. Itu saja saya baru selesai beres-beres sekitar jam setengah 12 siang *lamanyaaaa... Mana hasilnya agak mengecewakan pula. Tapi melihat respon Daffa yang antusias *dalam waktu singkat, dia sanggup menghabiskan 5 buah roti* jadi ikut terhibur juga.
Coba-coba browsing, masih belum menemukan jawaban yang tepat. Akhirnya saya open postingan di wall FB dan di grup DA. Alhamdulillah dapet pencerahan. Katanya karena pengaturan apinya yang kurang pas. Roti-rotian seharusnya dipanggang dengan suhu tinggi dalam waktu yang singkat. Sedangkan saya sebaliknya, menggunakan api kecil dalam waktu lama. Ditambah oven yang saya punya hanya oven tangkring tanpa termometer, jadi hanya mengandalkan feeling untuk menentukan api besar atau api kecil.
Tak ingin berlama-lama memendam rasa penasaran, keesokan harinya saya langsung berkutat lagi dengan ragi dkk-nya demi menciptakan roti dengan penampilan yang cantik. Tapi kali ini saya menggunakan resep yang berbeda, hitung-hitung uji coba resep yang lain lagi. Daaaan.. Taraaaa.. Kali ini sukseeeees.. Lapisan atas roti berhasil kuning kecoklatan, bukan kuning pucat seperti ujicoba pertama, Alhamdulillah.. Ternyata anggapan awal saya bahwa untuk menghasilkan roti yang enak dan juga cantik harus menggunakan oven listrik karena ada fitur api atas, tak terbukti. Penasaran seperti apa penampilannya? Ini dia
Bahan:
500 gr terigu cakra kembar
100 gr gula pasir
11 gr ragi instan (1 sachet)
4 buah kuning telur
200 ml air es
100 gr butter/margarin
5 gr garam
Cara:
1. Campur bahan kering kecuali garam, aduk rata
2. Tambahkan kuning telur, aduk rata
3. Tambahkan air es, uleni hingga setengah kalis
4. Tambahkan butter dan garam, uleni hingga kalis elastis
5. Diamkan selama 1 jam atau hingga mengembang 2x lipat. Tutup dengan serbet basah.
6. Kempiskan adonan, timbang 15 gr. Bulatkan. Diamkan sekitar 30 menit
7. Kempiskan lagi adonan dan bentuk sesuai selera. Olesi atasnya dengan campuran satu kuning telur dan 1-2 sdm air/susu cair.
8. Panggang dengan api bawah sekitar 10-15 menit, api atas dengan waktu yang sama suhu 200 C
9. Kalau atasnya sudah kuning keemasan, angkat dan panas2 olesi butter
Karena aktivitas bikin-bikin roti ini saya mulai agak siang *mulai nimbang-nimbang sekitar jam 8 pagi* dan ternyata untuk proofing saja butuh waktu lebih dari 1,5 jam sementara saya juga harus tetap ke toko jadi adonan saya bulatkan seberat 30gr saja, biar prosesnya cepat selesai, hehe.. Itu saja saya baru selesai beres-beres sekitar jam setengah 12 siang *lamanyaaaa... Mana hasilnya agak mengecewakan pula. Tapi melihat respon Daffa yang antusias *dalam waktu singkat, dia sanggup menghabiskan 5 buah roti* jadi ikut terhibur juga.
Tips Baking Untuk Pemula
Jika anda adalah pemula dalam hal baking seperti saya, maka tips di bawah ini patut anda simak sebelum memulai kegiatan baking apapun:
1. Pastikan anda sudah menyiapkan resep yang akan anda praktekkan. Tidak harus dengan membawa buku resepnya ke dapur, tetapi bisa juga dengan cara mencatat manual atau difoto. Jika resep tersebut anda ambil dari dunia maya (blog, web, milis, grup FB, dll) anda bisa membuat screenshoot-nya, mencetaknya atau cukup dengan membawa HP anda ke dapur (cara terakhir adalah cara andalan saya selama ini).
2. Cari info sebanyak-sebanyaknya seputar resep terkait. Do dan dont-nya apa saja, triknya seperti apa, penampilan akhir yang bisa dibilang sukses itu bagaimana, rasanya seperti apa (ehm.. kalau yang ini tampaknya hanya bisa anda ketahui jika anda ikut program kursus atau latihan bareng dengan teman), dll. Kalau perlu, cari video proses pembuatannya agar anda bisa langsung menirunya utk memperkecil risiko gagal.
3. Jika resep itu baru pertama kali anda buat, sebisa mungkin sediakan semua bahan yang diperlukan. Kecuali jika anda sudah berpengalaman, sah-sah saja jika beberapa bahan andaskip atau anda substitusi ke bahan lain.
4. Untuk resep masakan, jangan lupa cicipi lebih dulu sebelum dihidangkan. Kecuali untuk cake atau cookies, proses icip tidak mungkin dilakukan, jadi ikuti saja persis seperti yang tertulis di resep.
5. Mulai lah dengan resep yang anda anggap tingkat kesulitannya rendah dan bahan-bahannya mudah didapat di sekitar anda. Karena sering kali gagal ketika pertama mencoba membuat kita (terutama saya, haha..) patah arang dan enggan untuk mempraktekkannya lagi di lain kesempatan.
6. Bergabung dengan komunitas memasak/baking dimana karakteristik membernya beragam. Ini penting untuk menjaga mood baking anda tetap stabil. Jika anda bergabung dengan komunitas yg membernya sudah ahli/prof, bisa jadi nyali anda menjadi ciut dan minder untuk bertanya hal-hal yang terlihat sepele.
7. Dokumentasikan hasil karya anda. Cara ini sekaligus untnk mendokumentasikan resep yang pernah anda buat. Jadi sewaktu-waktu anda membutuhkannya lagi, anda memiliki arsip yang lengkap. Lebih baik lagi jika dokumentasi ini anda wujudkan dalam sebuah blog. Siapa tau tulisan-tulisan anda menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Well, selamat mencoba dan happy baking ^__^
1. Pastikan anda sudah menyiapkan resep yang akan anda praktekkan. Tidak harus dengan membawa buku resepnya ke dapur, tetapi bisa juga dengan cara mencatat manual atau difoto. Jika resep tersebut anda ambil dari dunia maya (blog, web, milis, grup FB, dll) anda bisa membuat screenshoot-nya, mencetaknya atau cukup dengan membawa HP anda ke dapur (cara terakhir adalah cara andalan saya selama ini).
2. Cari info sebanyak-sebanyaknya seputar resep terkait. Do dan dont-nya apa saja, triknya seperti apa, penampilan akhir yang bisa dibilang sukses itu bagaimana, rasanya seperti apa (ehm.. kalau yang ini tampaknya hanya bisa anda ketahui jika anda ikut program kursus atau latihan bareng dengan teman), dll. Kalau perlu, cari video proses pembuatannya agar anda bisa langsung menirunya utk memperkecil risiko gagal.
3. Jika resep itu baru pertama kali anda buat, sebisa mungkin sediakan semua bahan yang diperlukan. Kecuali jika anda sudah berpengalaman, sah-sah saja jika beberapa bahan andaskip atau anda substitusi ke bahan lain.
4. Untuk resep masakan, jangan lupa cicipi lebih dulu sebelum dihidangkan. Kecuali untuk cake atau cookies, proses icip tidak mungkin dilakukan, jadi ikuti saja persis seperti yang tertulis di resep.
5. Mulai lah dengan resep yang anda anggap tingkat kesulitannya rendah dan bahan-bahannya mudah didapat di sekitar anda. Karena sering kali gagal ketika pertama mencoba membuat kita (terutama saya, haha..) patah arang dan enggan untuk mempraktekkannya lagi di lain kesempatan.
6. Bergabung dengan komunitas memasak/baking dimana karakteristik membernya beragam. Ini penting untuk menjaga mood baking anda tetap stabil. Jika anda bergabung dengan komunitas yg membernya sudah ahli/prof, bisa jadi nyali anda menjadi ciut dan minder untuk bertanya hal-hal yang terlihat sepele.
7. Dokumentasikan hasil karya anda. Cara ini sekaligus untnk mendokumentasikan resep yang pernah anda buat. Jadi sewaktu-waktu anda membutuhkannya lagi, anda memiliki arsip yang lengkap. Lebih baik lagi jika dokumentasi ini anda wujudkan dalam sebuah blog. Siapa tau tulisan-tulisan anda menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Well, selamat mencoba dan happy baking ^__^
Subscribe to:
Posts (Atom)